Sejarah Paritta Ratana Sutta

Daftar Isi
[www.buddhismedia.blogspot.com] Sejarah Paritta Ratana Sutta
Ilustrasi: Buddhis Media

Sejarah Paritta Ratana Sutta

Buddhis Media. Pada masa kehidupan Buddha Gotama, dikisahkan terjadi kelaparan di kota Vesali yang menewaskan ribuan orang dari keluarga miskin. Oleh karena terdapat begitu banyak mayat-mayat yang membusuk di sana, setan-setan pun mulai bermunculan dan menghantui kota tersebut dan menyebabkan banyak wabah lain bermunculan. Diganggu oleh tiga bahaya: kelaparan, setan-setan jahat dan wabah penyakit, para penduduk Vesali meminta pertolongan dari Buddha yang pada saat itu sedang berdiam di Rajagaha.

Tergerak oleh rasa cinta kasihNya kepada semua makhluk, Buddha pun pergi mengunjungi kota Vesali diikuti dengan ratusan bhikkhu termasuk Yang Mulia Ananda. Tidak lama setelah Buddha tiba disana, hujan lebat turun membasahi kota Vesali dan membawa pergi serta mayat-mayat yang tak terurus. Jadi kota itu telah bersih dari gelimpangan mayat-mayat yang membusuk dan udara pun mulai segar kembali. Kemudian Buddha membabarkan Khotbah Mustika Berharga kepada Yang Mulia Ananda dan memintanya melafalkan kembali khotbah tersebut sambil mengelilingi kota Vesali sebagai sarana untuk melindungi para penduduk Vesali.

Yang Mulia Ananda mematuhi perintah tersebut dan sembari memercikkan air suci dari mangkuk dana milik Buddha, melafalkan kembali khotbah tersebut mengelilingi kota. Dan akhirnya wabah penyakit pun lenyap.

Kemudian Yang Mulia Ananda melaporkan kejadian tersebut kepada Buddha yang sedang menunggunya di Hall Utama Kota Vesali. Kemudian Buddha mengulangi kembali khotbah tersebut dan menjelaskan nilai/makna teks yang ada dalam khotbah tersebut kepada siswa-siswaNya.

Adapun isi dari Ratana Sutta adalah:

Yānīdha bhūtāni samāgatāni
Bhummāni vā yāni va antalikkhe
Sabbeva bhūtā sumanā bhavantu
Atho pi sakkacca sunantu bhāsitam

1) Makhluk apapun juga yang berkumpul di sini,baik dari dunia maupun ruang angkasa.
Semoga semua mahluk berbahagia.Dengarkanlah dengan seksama kata-kata yang Saya sabdakan.

Tasmā hi bhūtā nisāmetha sabbe
Mettam karotha mānusiyā pajāya
Divā ca ratto ca haranti ye balim
Tasmā hi ne rakkhatha appamattā

2) Duhai para makhluk, perhatikanlah. Tunjukkanlah cinta kasihmu kepada umat manusia yang mempersembahkan sesajian kepadamu siang dan malam. Karenanya, lindungilah mereka dengan tekun.

Yam kiñci vittam idha vā huram vā
Saggesu vā yam ratanam panītam
Na no samam atthi tathāgatena
Idam pi Buddhe ratanam panītam
Etena saccena suvatthi hotu

3) Harta apa pun juga yang terdapat di sini atau di alam lain; Atau permata tak ternilai apa pun juga di alam surga. Tiada yang menyamai Sang Tathagata. Sesungguhnya, dalam Sang Buddha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.

Khayam virāgam amatam panītam
Yadajjhagā sakyamuni samāhito
Na tena dhammena sam’atthi kiñci
Idam pi dhamme ratanam panītam
Etena saccena suvatthi hotu

4) Sang Bijaksana Sakyamuni menemukan lenyapnya dukkha, terlepasnya keinginan, pembebasan dari kematian, yang luhur; Tiada apa pun yang dapat menyamai keagungannya. Susungguhnya, dalam Dhamma terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.

Yam buddhasettho parivannayi sucim
Samādhi-mānantari-kañña-māhu
Samādhinā tena samo na vijjati
Idam pi dhamme ratanam panītam
Etena saccena suvatthi hotu

5) Kesucian yang dipuja oleh Sang Buddha, dinamakan samadhi dengan hasil segera — tiada satu pun yang dapat menyamai tingkat samadhi ini. Sesungguhnya, dalam Dhamma terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.

Ye puggalā attha satam pasatthā
Cattāri etāni yugāni honti
Te dakkhineyyā sugatassa sāvakā
Etesu dinnāni mahapphalāni
Idam pi sanghe ratanam panītam
Etena saccena suvatthi hotu

6) Delapan orang yang dipuja oleh sang Budiman, Keempat pasangan ini adalah pengikut yang pantas mendapatkan pahala dari Sang Buddha — Pahala yang berbuah berkah berlimpah. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.

Ye suppayuttā manasā dalhena
Nikkāmino gotama sāsanamhi
Te pattipattā amatam vigayha
Laddhā mudhā nibbutim bhuñjamānā
Idam pi sanghe ratanam panītam
Etena saccena suvatthi hotu

7) Dengan tekad teguh mereka melaksanakan ajaran Gautama, tiada nafsu, mereka menuai hasilnya; terbebaskan dari kematian, mereka menikmati kedamaian abadi. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.

Yathindakhīlo pathavim sito siyā
Catubbhi vātehi asampakampiyo
Tathūpamam sappurisam vadāmi
Yo ariyasaccāni avecca passati
Idam pi sanghe ratanam panītam
Etena saccena suvatthi hotu

8) Bagai tertanam kokoh di dalam tanah, tak tergoyahkan oleh angin dari empat penjuru; demikianlah orang bijaksana; Saya namakan, orang bijaksana yang telah memahami Kesunyataan Mulia. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.

Ye ariyasaccāni vibhāvayanti
Gambhīrapaññena sudesitāni
Kiñcāpi te honti bhusappamattā
Na te bhavam atthamam ādiyanti
Idam pi sanghe ratanam panītam
Etena saccena suvatthi hotu

9) Mereka yang telah memahami Kesunyataan Mulia yang dibabarkan dengan jelas olehNya dengan kebijaksanaan hakiki. Sekalipun mereka lalai, mereka tidak akan terlahir di delapan alam utama. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.

Sahāvassa dassana sampadāya
Tayassu dhammā jahitā bhavanti
Sakkāyaditthi vicikicchitañ ca
Sīlabbatam vāpi yadatthi kiñci
Catūhapāyehi ca vippamuto
Cha cābhithānāni abhabbo kātum
Idam pi sanghe ratanam panītam
Etena saccena suvatti hotu

10) Seseorang yang telah memahami Pandangan Benar, tiga belenggu terlepaskan serentak, — Sakkya-ditthi (keyakinan adanya diri yang kekal), Vicikiccha (keragu-raguan) dan Silabbataparamassa (percaya pada takhyul) —. Terbebaskan dari empat alam menyedihkan. Ia tak dapat melakukan enam kejahatan berat. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.

Kiñcāpi so kammam karoti pāpakam
Kāyena vācā uda cetasā vā
Abhabbo so tassa paticchādāya
Abhabbatā ditthapadassa vuttā
Idam pi sanghe ratanam panītam
Etena saccena suvatthi hotu

11) Walaupun Ia bisa melakukan beberapa kesalahan dengan perbuatan, perkataan dan pikiran, Ia tak dapat menyembunyikannya; Adalah keniscayaan bagi seseorang yang telah memahami jalan mulia. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.

Vanappagumbe yathā phussitagge
Gimhānamāse pathamasmim gimhe
Tathūpamam dhammavaram adesayi
Nibbānagāmim paramam hitāya
Idam pi Buddhe ratanam panītam
Etena saccena suvatthi hotu

12) Bagaikan hutan belukar bermekaran bunga pada awal musim panas, demikian agunglah Dhamma menuju Nibbana yang Ia ajarkan, suatu kebajikan sejati. Sesungguhnya, dalam Buddha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.

Varo varaññū varado varāharo
Anuttaro dhammavaram adesayi
Idam pi Buddhe ratanam panītam
Etena saccena suvatthi hotu

13) Ia, Yang Maha Agung, Maha Tahu, Maha Pemberi, Pembawa Keagungan, yang mengajarkan Keagungan Dhamma. Sesungguhnya, dalam Buddha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.

Khīnam purānam
navam natthi sambhavam
Viratta cittā āyatike bhavasmim
Te khīnabījā avirūlhicchandā
Nibbanti dhīrā yathā’yam padīpo
Idam pi sanghe ratanam panītam
Etena saccena suvatthi hotu

14) Karma mereka sirna, tiada muncul karma baru, pikiran mereka telah terbebaskan dari kelahiran kembali, benih-benih lampau dimusnahkan. Keinginan tiada timbul kembali, kebijaksanaan muncul bagaikan terang pelita ini. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semua mahluk berbahagia.

Yānīdha bhūtāni samāgatāni
Bhummāni vā yāni va antalikkhe
Tathāgatam devamanussa-pūjitam
Buddham namassāma suvatthi hotu

15) Makluk apapun juga yang berada disini, baik dari dunia maupun ruang angkasa. Marilah bersama-sama kita menghormati Sang Buddha, yang dipuja dan dipuji oleh para Dewa dan Manusia. Semoga kita berbahagia.

Yānīdha bhūtāni samāgatāni
Bhummāni vā yāni va antalikkhe
Tathāgatam devamanussa-pūjitam
Dhammam namassāma suvatthi hotu

16) Makluk apapun juga yang berada disini, baik dari dunia maupun ruang angkasa. Marilah bersama-sama kita menghormati Dhamma, yang dipuja dan dipuji oleh para Dewa dan Manusia. Semoga kita berbahagia.

Yānīdha bhūtāni samāgatāni
Bhummāni vā yāni va antalikkhe
Tathāgatam devamanussa-pūjitam
Sangham namassāma suvatthi hotu

17) Makluk apapun juga yang berada disini, baik dari dunia maupun ruang angkasa. Marilah bersama-sama kita menghormati Sangha, yang dipuja dan dipuji oleh para Dewa dan Manusia. Semoga kita berbahagia

Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Semoga semua makhluk bahagia

Sadhu Sadhu Sadhu

IKUTI BERITA & ARTIKEL BUDDHIS LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Posting Komentar