Tanggapan Bhante Dhammasubho Soal Temuan Gua dengan Relief Buddha Terlengkap di Bondowoso

Daftar Isi
[httpsbuddhismedia.blogspot.com] Tanggapan Bhante Dhammasubho Soal Temuan Gua dengan Relief Buddha Terlengkap di Bondowoso
Ilustrasi: Buddhis Media

Tanggapan Bhante Dhammasubho Soal Temuan Gua dengan Relief Buddha Terlengkap di Bondowoso

Buddhis Media. Ada yang berbeda dan dipandang unik namun bisa di bilang menggelitik. Pada kesempatan kali ini Buddhis Media sebagi media amatir Buddhis sedikit mewartakan soal temuan Gua dengan Relief Buddha Terlengkap.

Bisa dibilang kabar lalu namun ada hal yang dapat kita simak dari yang satu ini. Melihat relief Buddha mungkin para pembaca sudah tidak asing lagi. Namun hal itu kita jumpai ketika kita mengunjungi Candi Agung Borobudur, Mendut atau candi-candi Buddha lainnya di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berawal dari hal inilah penulis mengatakan unik, di Bondowoso Jawa Timur ditemukan relief Buddha. Berbeda ketika kita melihat relief yang terdapat di Candi Buddha di Jateng dan DIY. Perbedaan ini nampak kita lihat pada relief yang bisa dibilang masih baru untuk kita kunjungi dan relief ini tidak lagi seperti yang kita lihat biasanya namun keunikannya relief ini terdapat di dinding-dinding goa.

Sontak penemuan relief yang terdapat di goa ini mengundang banyak perhatian masyarakat hingga tokoh agama Buddha. Dilansir SuaraSurabaya.net Bhante Dhamma Subho Mahatera Ketua Dewan Sesepuh Sanggha Theravada Indonesia, mengungkapkan itu dihadapan sejumlah jurnalis, menanggapi temuan baru sebuah gua yang dilengkapi dengan relief Buddha tepatnya di Desa Jireg Kecamatan Cermee Bondowoso.

Lebih lanjut Bhante Dhamma Subho mengungkapkan bahwa temuan gua atau lebih tepat cerukan disebuah tebing dengan kemiringan hampir 70 derajat itu yang juga dilengkapi dengan beberapa panel relief tentang perjalanan hidup manusia serta keberadaan patung Buddha, dimungkinkan sebagai lokasi satu-satunya yang paling lengkap di dunia dalam kepercayaan umat Buddha.

Pada awalnya tempat ini dikenal sebagi tempat yang angker dan bisa dibilang tidak pernah sama sekali dikunjungi. Warga sekitar mengungkapkan tempat yang angker ini sering kali dikaitkan denga nasal-usul nama desa itu sendiri. Jireg adalah nama desa tempat penemuan gua itu. Jireg diyakini berasal dari Bahasa Madura dalam Bahasa Jawa dikelan dari kata njiret yang memiliki arti bunuh diri dengan tali.

Lokasi penemuan Goa ini tepatnya diantara perbukitan kapur yang tandus, Desa Jireg, Kecamatan Cermee Bondowoso berada disisi utara Gunung Ijen. Untuk menjangkaunya, taksatupun kendaraan bakal mampu menuruni tebing itu. Setelah melintasi jalan aspal satu-satunya yang mengitari kawasan itu. Kemudian kita turun ke tebing sampai sekitar 2 kilometer. Lokasinya memang sangat sulit. Tetapi dalam ajaran Budha, justru lokasi itulah tempat ideal.

Sumber:
http://kelanakota.suarasurabaya.net

IKUTI BERITA & ARTIKEL BUDDHIS LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Posting Komentar